Cerita Mistis Misteri Menolong Hantu Kuntilanak Melahirkan

<div class="MsoNormal"> <h2> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Horor Nyata Pengalaman Melihat Penampakan Kuntilanak Penunggu Pohon Waru</span></h2> </div> <div class="MsoNormal"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Mistis Hantu Horor Seram Kuntilanak</span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kisah misteri</b> terbaru kali ini akan berbagi <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerpen </i>novel horor</b> mengenai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita kisah nyata terbaru pengalaman melihat </b>dan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> ketemu<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> hantu</i> kuntilanak</b>.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Cerita seram</b> ini makin menambah <a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kumpulan cerita horor</b></a> atau <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerpen horor</b> di blog kesayangan <u>narasi.net</u> .Langsung saja kita simak ceritanya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <h3> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Mistis Misteri Horor Bertemu Hantu Kuntilanak Melahirkan</span></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAwCFdz7UmEt1_GVAekGLNaXiXmVkv39L3FXyJiZ-JQBOQB9kAXX_SZz7grl1sgIfgCVKkzaHt6nY_qe94vh4mddJ7hXee2qd1D6nR00LNN9pcmhCa-yXCkVX28lh1HsQEnHMZDEhjVmc/s1600/clouds-2494760_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kisah nyata terbaru cerita horor seram hantu pengalaman bertemu kuntilanak" border="0" data-original-height="362" data-original-width="640" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAwCFdz7UmEt1_GVAekGLNaXiXmVkv39L3FXyJiZ-JQBOQB9kAXX_SZz7grl1sgIfgCVKkzaHt6nY_qe94vh4mddJ7hXee2qd1D6nR00LNN9pcmhCa-yXCkVX28lh1HsQEnHMZDEhjVmc/s320/clouds-2494760_640.jpg" title="cerita pengalaman ketemu hantu kuntilanak asli" width="320" /></a></div> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Kisah mistis misteri</b> ini terbilang sangat unik.Nenel Asti demikian nama wanita renta itu,mengaku pernah menolong wanita makhluk halus sebangsa peri atau kuntilanak yang melahirkan.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita kisah nyata ketemu kuntilanak</i></b>.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada suatu malam bulan purnama. Kuntilanak itu tinggal di atas pohon waru di dekat sungai yang dekat denqan rumahnya.Berkut ini kisah mistis lengkap yang di tuturkan Nenek Asti kepadaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Purnama tanggal 14 telah tiba Bulan bersinar sejuk menerangi mlam sementara bintang bintang pun bertaburan indah menghiasi langit nan permai.Angin bertiup sepoi-sepoi mempermainkan pucuk-pucuk pohon yang melenggok dengan gemuIai.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nenek tua itu berjalan dengan tenangnya di bawah sinar bulan purnama dan indahnya malam. Sesekali tampak keIelawar berterbangan, seolah-alah ingin mengiringi Iangkahnya. Dalam kesenyapan malam juga terdengar suara jangkrik dan beberapa serangga malam lainnya yang nyaris tak henti-henti bersenandung.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekilas di langit terlihat sebersit sinar yang lewat sangat cepat. Orang-orang Jawa menamakan kalau itu Lintang Alian (Bintang Beralih), ada juga yang menyebutkan Ndaru. Konon, itu berarti sebuah pertanda yang tidak baik akan terjadi.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita horor paling seram dan nyata</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi si nenek tidak mempeduIikannya. Dia terus berjalan memecah indah dan sepinya malam. Kini tampak si nenek melewati jembatan kecil yang membentang di atas sebuah sungai yang sangat tenang. Air sungai nampak berkilauan ditimpa sinar bulan purnama.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun, tepat di atas jembatan sungai si nenek berhenti, Matanya menatap ke bawah, ke arah air sungai yang jernih. Kemudian mata si nenek tampak berputar-putar memandang ke pinggir sungai yang banyak ditumbuhi bunga-bunga kangkung. Tak jauh di depan sana ada pohon Waru yang sangat besar, yang tumbuh menjorok ke dalam sungai.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita horor nyata</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tiba-tiba mata si nenek meneteskan air mata. Ingatannya kembali ke masa 42 tahun yang silam. Di tempat itulah, di pinggir sungai, sambil memetik bunga kangkung, dan di bawah pohon Waru itulah 42 tahun yang lalu si nenek memadu cinta dengan pemuda yang bernama Suryo. Ah, betapa indah masa-masa itu. Namun semuanya seakan begitu cepat berlalu. Kini, pemuda gagah bernama Suryo itu telah menjadi seorang kakek, pendamping gadis cantik bernama Asti yang kini telah berubah menjadi nenek renta. Mereka telah dikaruniai 3 orang anak dan 9 orang cucu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak terasa, air mata Si nenek menetes jatuh ke sungai. Tapi kemudian kesedihan itu berubah menjadi senyum ketika dia teringat betapa indah rnasa-masa mudanya dulu.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita seram dan menakutkan</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SekaIipun usia si nenek sudah hampir 70 tahun, tapi garis-gatis kecantikannya masih tampak membekas di wajahnya. Dulu dia memang disebut sebagai Kembang Desa. Tak heran bila banyak pemuda yang mengejar-ngejarnya dan minta dibalas cintanya. Ah, tapi semua itu hanya kenangan masa lalu yang menjadi bagian sejarah dan sebuah kehidupan yang begitu singkat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <h4> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Hantu Horor Nyata Pengalaman Melihat Penampakan Kuntilanak</span></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si nenek berjalan lagi menuju rumahnya yang tidak seberapanjauh dari sungai itu. Saat si nenek melewati pohon Waru yang penuh dengan nostalgia itu, tiba-tiba telinga tuanya menangkap suara rintihan seorang wanita. Mendengar suara itu, nenek Asti memasang telinganya baik-baik. Jelas sekali itu suara rintihan seorang wanita. Dan suara itu benar berasal dari arah pohon Waru.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita hantu cerita seram saksi hantu</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah, belum tuli rupanya telinga tua ini,” batin si nenek. “Tapi, siapa wanita yang menangis malam-malam begini di dekat sungai”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah merenung sejenak, akhirnya si nenek melangkah mendekati pohon Waru itu sambil berkata pelan. “Malam bulan purnama indah begini malah menangis di bawah pohon. Siapa kau sebenarnya, Nak?”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tolonglah aku, Nek” kata Si wanita sambil menahan tangisnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si nenek sempat terkejut setelah sampai di bawah pohon Waru dan melihat sosok wanita yang tengah menangis perih itu. Wanita itu merintih-rintih sambil memegangi perutnya yang buncit. Mata si nenek menatap tajam ke arah Si wanita yang berbaring di bawah pohon dengan tanpa alas apapun juga. Si nenek tahu bahwa dia bukan wanita tetangganya. Bahkan setahu nenek itu di desanya tidak ada wanita secantik wanita yang tengah merintih dan menangis di hadapannya itu. Ah, tentulah wanita yang akan melahirkan ini bukan berasal dari desanya. Tapi, dari mana dia, dan mengapa bisa berada di bawah pohon Waru di pinggir sungai itu?</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai seorang dukun beranak yang telah berpengalaman sélama puluhan tahun, si nenek coba untuk tidak mempedulikan kerisauan batinnya. Baginya, yang terpenting adalah segera memberikan pertolongan kepada si wanita, seraya menyeIamatkan bayinya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya,tanpa rasa takut dan curiga, si nenek yang akrab dengan panggilan Nek Asti ini lalu jongkok di dekat Si wanita. Sebelum itu Nek Asti menggantungkan kantong plastiknya yang berisi jeruk yang baru saja dibelinya, di atas cabang pohon Waru dekat dia berdiri.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">penampakan hantu kuntilanak</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu orang mana, Nduk? Kok mau melahirkan di sini. Memangnya suami atau keluargamu di mana?” tanya si nenek sambil mengelus perut wanita itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sambil mengelus-elus perutnya wanita itu menjawab, “Nek, aku adalah kuntilanak penunggu pohon Waru ini Tolonglah aku, Nek!”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si nenek terkejut mendengar jawaban wanita itu. Dia tidak menyangka kalau pohon Waru yang terletak di sungai dan menyimpan nostalgia masa mudanya itu ternyata ada makhluk halus sejenis kuntilanak atau peri yang menungguinya. Pantas saja beberapa bulan yang lalu kakek Suryo suaminya pernah mendengar ada suara perempuan tertawa cekikikan, saat dia sedang melihat-lihat tanamannya yang ada di dekat pohon Waru itu.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita penampakan hantu paling mengerikan</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nek, tolonglah aku...!” si kuntilanak memelas. “janganlah kau merasa takut padaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku berjanji tidak akan mengganggumu dan keluargamu!” diapun berjanji.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si nenek masih diam saja. Dia merasa ragu untuk melakukan pertolongan yang semestinya, sebab dia sebenarnya memang adalah seorang Paraji alias dukun melahirkan yang sudah cukup andal. Hanya matanya yang memandang sang kuntilanak dengan hampir tak berkedip walau sekalipun.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nek, tolonglah aku. ...” kata kuntilanak itu memelas.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Wanita itu, memang bukanlah seperti dirinya. Tapi Nek Asti jelas merasakan bagaimana menderitanya wanita ini dalam menyongsong kelahiran anaknya. Menyadari hal ini, akhirnya Si nenek memutuskan untuk menolongnya. Tangannya mulai mengurut-urut perut Wanita itu dengan pelan dan seksama. Tak lupa dia pun meminta agar tenang dan melakukan tindakan-tindakan sebagaimana wanita yang akan melahirkan anaknya.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita hantu kuntilanak gentayangan</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak lama kemudian, terdengarlah suara tangis bayi yang baru lahir. Yang membuat si nenek terkejut, sekujur tubuh bayi yang baru dilahirkan itu sepertinya memancarkan cahaya yang terang benderang seperti lampu neon.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tidak usah takut, Nek! Itu mungkin salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan kepada anak-anak bangsaku,” kata si wanita sambil tampak tersenyum lega, sedang si nenek masih kelihatan bingung. Dia bingung dan terharu dengan kenyataan yang tengah dihadapinya.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita penampakan kuntilanak nyata</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ditambah lagi, si nenek juga bingung harus dengan apa dia memotong tali pusar si jabang bayi yang baru saja terlahir itu, sebab dia sama sekali tidak membawa alat-alat persalinan seperti biasanya. Rupanya, si kuntilanak tahu kebingungan si nenek. Dia lalu memberikan sebuah bulu ayam kepada nenek Asti.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">‘’Potonglah dengan ini, Nek” katanya sambil menyodorkan benda itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bagaimana bisa?” tanya si nenek sambil mengamati bulu ayam itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Coba saja, Nek!” desak si wanita itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Walaupun tidak percaya, si nenek akhirnya memotong juga tali pusar si bayi dengan bulu ayam. Aneh, bulu ayam itu jadi sangat tajam.Setelah memotong tali pusarnya, kemudian si nenek membungkus bayi itu dengan selendangnya. Setelah semuanya selesai Ialu si nenek berniat segera pulang ke rumahnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tugasku sudah selesai, Nduk! Nenek kira tak ada hal lain yang bisa nenek lakukan. Sekarang aku akan pulang,” katanya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terima kasih atas kebaikanrnu, Nekl Aku pasti tak akan melupakannya,” ujar sang kuntilanak sambil melepas kepergian si nenek dengan senyumnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tujuh hari kemudian setelah peristiwa aneh yang sulit diterima akal sehat itu, saat adzan subuh belum lagi berkumandang, pintu rumah suami isteri nenek Asti dan Kakek Suryo diketuk seseorang dari luar. Nenek Asti bangun dan membukakan pintu. Alangkah terkejutnya si nenek melihat siapa yang datang. Si pengetuk pintu ternyata tak lain dan tak bukan adalah sang kuntilanak yang telah ditolongnya saat melahirkan. Sang kuntilanak datang sambil membawakan serenteng ikan emas yang besar-besar. Setelah menyerahkan ikan itu, sang kuntilanak kemudian berpamitan pergi dan menghilang di kegelapan.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">kisah nyata kuntilanak</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rasanya aku belum pernah melihat wanita secantik tadi. Siapa dia, Nek?” tanya Kakek Suryo yang terheran-heran melihat tamu yang datang ke rumahnya di pagi buta itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Si nenek lalu menceritakan kejadian yang dialaminya tujuh hari yang lalu. Si kakek mengangguk-angguk penuh keheranan. Kemudian katanya sambil bercanda. “Aneh ya, Nek! Kok ada kuntilanak melahirkan.”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“ltulah yang aku juga tidak mengerti, Kek” jawab Si nenek.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tujuh hari berselang si kuntilanak datang lagi dan mengantar ikan emas lagi kepada si nenek. Begitulah seterusnya,tujuh hari sekali sang kuntilanak pasti datang mengantarkan ikan. Seterusnya dan seterusnya...sampai hampir setahun.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hingga suatu saat, si kuntilanak datang ke rumah si nenek sambil menggendong anaknya.Kuntilanak itu pamitan kepada nenek Asti, katanya dia dan anaknya mau pindah dari pohon Waru itu, karena pohon itu akan segera di tebang karena di atasnya akan dibangun Langgar (mushola) oleh penduduk. Si kuntilanak mohon maaf karena tidak bisa lagi mengantarkan ikan emas untuk nenek Asti.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nenek Asti merasa haru. Sebelum menghilang, si kuntilanak memberikan selendang si nenek yang dulu dipakai menggendong dan membungkus bayinya. Bayi dalam gendongan kuntilanak itu tersenyum kepada nenek Asti. Seterusnya, lap! kuntilanak dan bayinya menghilang dari hadapan sang nenek yang bendiri mematung di depan pintu rumahnya, di penghujung malam yang gelap.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lima tahun sudah kisah yang dialami oleh Nenek Asti berlalu. Kini si nenek masih tetap sehat di penghujung usianya yang kian senja. Dia mengaku masih tetap merindukan kehadiran kuntilanak itu. Dia berharap, suatu ketika akan kembali bisa bertemu dengan makhluk halus yang baik hati tersebut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan lewatkan <a href="http://www.narasi.net/2017/08/cerita-kisah-misteri-ular-bisa-merekam-balas-dendam-mitos-garam.html" target="_blank"><b><u>Cerita Misteri Balas Dendam Ular Kobra</u></b></a></span></div> <blockquote class="tr_bq"> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian cerita kisah nyata penampakan pengalaman melihat dan ketemu kuntilanak melahirkan</span></div> </blockquote> <div class="MsoNormal"> <br /></div>

Cerita Mistis Misteri Menolong Hantu Kuntilanak Melahirkan

Cerita Horor Nyata Pengalaman Melihat Penampakan Kuntilanak Penunggu Pohon Waru Cerita Mistis Hantu Horor Seram Kuntilanak . Kisah mist...

+ Baca selengkapnya »

Cerita Kisah Misteri Teror Pembalasan Dendam Ular Cobra

<div class="MsoNormal"> <h2> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kisah Misteri Mitos Balas Dendam Ular Tedung Atau Kobra</span></h2> </div> <div class="MsoNormal"> <a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Misteri</span></b></a><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> kali ini akan berbagi kisah tentang <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mitos ular cobra </b>yang disebut ular tedung.Yang katanya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ular cobra</b> itu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">pendendam</b> dan juga <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ular bisa balas dendam</b> apalagi mitosnya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mata ular bisa merekam</b> kuat ingatannya,misalnya jika ada manusia yang membunuh <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">anak ular kobra</b>,sang induk akan membalaskan dendamnya.Banyak juga mitos tentang ular diantaranya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mitos ular takut</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">garam</b>,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mitos tentang ular masuk rumah</b>,bahkan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita ular dipotong masih hidup</b>.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Konon, ular merupakan makhuk jeImaan dari iblis atau roh jahat. Kepercayaan inilah yang telah melatarbelakangi munculnya keyakinan bahwa hewan melata ini bisa saja hidup dalam dua dimensi yang bérbeda. Pertama, tentu saja dalam dimensi nyata, sedangkan berikutnya dalam dimensi gaib. Karena itu akhirnya munculnya berbagai kisah dengan setting mengenai ular yang tidak sewajarnya, atau ular siluman.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Apakah ular tidak bisa mati</i></b>?</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu melegendanya kisah tentang ular siluman sampai-sampai dihubungkan pula dengan eksistensi manusia di dalam nyata. Ada berbagai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kisah mistis misteri</b> tentang kolaborasi manusia dengan makhlukjadi jadian ini. Misalkan saja dengan apa yang disebut sebagai Blorong.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masalahnya, benarkah makhluk setengah setan itu ada dalam realitas sebenarnya?Perdebatan memang terus berlangsung. Namun yang jelas, kalangan masyarakat tradisional nyatanya kepercayaan tentang ular siluman terus bermunculan. Salah satu contoh adalah kisah sejati yang sengaja kami beberkan berikut ni...:</span></div> <div class="MsoNormal"> <h3> <br /></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <h3> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Misteri Mistis Ular Bisa Balas Dendam</span></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPmJ2TbhgXBdat17P8oJuZJFSwUTAZ62KdWdBbs8FBb6raddMPOaj6FtoZblSjmbmNt-Cs9y-seTmcNaoZ_qBXSxzav9eWWuxmzjkk75_DeYJdTNwWus_PUPMHwoMza9DluxbJygXB7zk/s1600/snake-316947_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kisah nyata cerita horor hantu seram menakutkan nyata terbaru mata ular bisa merekam balas dendam mitos takut garam masuk rumah" border="0" data-original-height="456" data-original-width="640" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPmJ2TbhgXBdat17P8oJuZJFSwUTAZ62KdWdBbs8FBb6raddMPOaj6FtoZblSjmbmNt-Cs9y-seTmcNaoZ_qBXSxzav9eWWuxmzjkk75_DeYJdTNwWus_PUPMHwoMza9DluxbJygXB7zk/s320/snake-316947_640.jpg" title="cerita mistis misteri kisah nyata pembalasan ular kobra bisa balas dendam dan mata bisa merekam takut garam" width="320" /></a></div> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b><a href="http://www.narasi.net/" target="_blank">Cerpen Horor</a></b>  .Di</span> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekitar awal tahun 70-an, seorang lelaki bernama Yunus membuka perladangan di daerah sungai Hanyu, sebuah daerah di pedalaman Kalimantan. Ketika itu daerah itu masih merupakan suatu hutan perawan yang belum pernah dijamah tangan manusia. </span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maklum pada masa itu hanya sedikit saja penduduk yang membuka usaha pertanian, karena umumnya mabuk atau demam kayu. Karena rimba belantara yang lebat, sudah tentu tidak sedikit resiko yang harus dihadapi. Misalnya tertimpa pohon yang tumbang atau berhadapan dengan binatang buas. Dan yang terakhir inilah yang ternyata dihadapi oleh Pak Yunus dan keuarganya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada suatu hari, salah seorang anak perempuan Pak Yunus yang bernama Aida diserang serta digigit oleh seekor ular dari jenis Tedung yang cukup ganas. Ular Tedung ini sebangsa Kobra. Oleh penduduk di sekitar sungai Hanyu ular berbisa ini juga disebut Hanjaliwan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akibat patukan ular Tedung keadaan anak berumur delapan tahun itu langsung kritis. Segala upaya penyembuhan secara tradisional langsung dilakukan, antara lain membaringkan korban di luar rumah dengan ditutupi kajang (semacam keranjang anyaman bambu-Pen), serta memanggil dukun.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Memang, menurut adat penduduk Setempat, jika ada orang yang dipatuk ular jangan dibawa masuk ke dalam rumah, melainkan taruh saja di luar dengan ditutupi kajang. Sebab katanya, dukun dapat memanggil si ular yang bersalah untuk menghisap kembali bisa dan luka korbannya.<i><b>cerita horor nyata</b></i></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun segala usaha rupanya tidak membawa hasil. Jiwa Aida bahkan tidak tertolong. Dia meninggal dunia dengan tubuh kebiru-biruan akibat dahsyatnya racun ular Tedung yang masuk ke dalam aliran darahnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kejadian tragis ini tentu saja membuat hati Pak Yunus menjadi sangat masygul. Dengan hati penuh dendam dia berusaha mencari sarang ular Tedung ganas yang telah membunuh putri terkasihnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika itu, selama beberapa hari sering terdengar adanya desisan ular Tedung itu yang suaranya mirip ayam tengah mengeram. Menurut keterangan dukun, ular yang telah memagut Aida itu adalah ular betina atau induk Hajaliwan alias Tedung.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya, dengan petunjuk dukun, sarang ular berhasil ditemukan di sebuah semak belukar. Ternyata Tedung itu sekeluarga, jantan dan betina serta beberapa ekor anaknya yang masih kecil-kecil. Pantas saja dia ganas karena baru beranak.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan tanpa ampun, keluarga ular itu dibakar Pak Yunus. Ular betina mengadakan perlawanan, tetapi berhasil dibunuh dengan sepotong bambu sebagaimana syarat yang dikatakan oleh dukun dalam membunuh ular berbisa. Anak-anaknya juga ikut binasa, dihabisi PakYunus dengan mandaunya. Setelah itu barulah mereka dibakar.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tetapi yang jantan, yang tubuhnya hampir sebesar betis, berhasil meloloskan diri. Dan suatu hal yang tidak pernah dilupakan olel Yunus, ular tersebut sempat menoleh memandangnya dengan tatapan yang penuh dendam. Dan dia ingat benar ular jantan itu memiliki tanda lingkaran besar berwarna kehitaman di kepalanya.<i><b>cerita hantu nyata</b></i></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah membunuh ular-ular itu, Pak Yunus sekeluarga membersihkan sekeliling pondoknya dan rerumputan dari semak belukar. Menurut cerita penduduk, jika dari ular-ular itu ada yang lobs tidak terbunuh, maka dia akan melakukan pembalasan atas kematian pasangan dan anak-anaknya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <h4> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Kisah Mistis Misteri Pembalasan Dendam Ular Tedung</span></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena kepercayaan ini Pak Yunus dan keluarganya tidak berani lagi pergi ke ladang. Bahkan ketika malam hari beberapa ekor anjing piaraan Pak Yunus menjaga pondoknya. Anjing-anjing itu diikat supaya tidak keluyuran ke mana-mana.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam pertama dan kedua tidak terjadi apa-apa. Tetapi siangnya Pak Yunus melihat ular itu di dekat pondoknya. Dan anjing-anjing segera menggonggong. Namun ular Tedung jantan itu tampaknya Iicik. Dia tidak berhadap-hadapan sebagaimana halnya yang betina, yang langsung mengangkat dan mengangguk anggukkan kepala serta menyemburkan bisanya begitu ada bahaya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika dikejar oleh Pak Yunus, ular itu segera menghilang masuk ke dalam hutan lebat. Yang aneh dan sempat dilihat Pak Yunus, ketika melarikan diri ular jantan itu kembali menoleh dan memandangnya dengan pandangan yang penuh dendam.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malam ketiga, terjadi salak anjing ramai sekali. Dengan hati-hati Pak Yunus keluar dan menyenter ke sekeliling pondok. Apa yang dilihatnya? Sang Ular menyelinap pergi dan masuk ke pinggir hutan. Sementara di kandang ayam, Pak Yunus melihat ayam jantan yang sangat disayanginya mati dengan tubuh membiru. Rupanya ayam itu telah digigit si Tedung jantan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Betapa geramnya hati Pak Yunus. Ular itu bagaikan hantu saja. Datang tanpa diketahui, tetapi perginya seakan-akan sengaja mempertontonkan diri. Dan ketika dikejar, selalu berhasil meloboskan diri.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa malam Pak Yunus berjaga-jaga di luar pondok dengan beberapa ekor anjingnya. Tetapi ular itu tidak muncul juga. Alangkah tersiksanya Pak Yunus. Gara-gara ularTedung jantan itu dia tidak dapat menjenguk ladang dan kurang tidur. Dia merasa tubuhnya mulai sakit-sakitan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah beberapa malam menunggu, namun yang ditunggu tak kunjung datang, Pak Yunus memutuskan untuk berhenti berjaga malam di luar pondoknya. Namun, apa yang terjadi?</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada malam pertama dia tidak berjaga, salah seekor anjingnya terbunuh akibat terkena pagut ular iblis itu. Malam berikutnya lagi sang ular kembali menampakkan diri, dan ketika dikejar seolah-olah sengaja mempermainkan Pak Yunus. Dia merayap pergi, masuk ke dalam hutan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya, karena sudah tidak tertahankan lagi, Pak Yunus sekeluarga memutuskan untuk meninggalkan sungai Hanyu, dan pindah ke Penda Ketapi, yang terletak beberapa ratus kilometer dari tempat semula.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebetulan nasib baik sedang berada di pihak Pak Yunus sekeluarga. Di desa itu dia segera memperoleh pekerjaan, meskipun hanya sebagai pesuruh Puskesmas. Jadi kehidupan keluarga telah terjamin, bahkan dapat rumah dinas segala.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di tempat tinggal yang baru ini pada waktu luang, terutama di petang hari sepulang dari bekerja, Pak Yunus dan keluarganya membuka perladangan yang tidak seberapa jauh dari tempat tinggal mereka. Untuk pergi ke ladang itu mereka harus naik perahu selama Iebih kurang satu jam.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah pindah agaknya kehidupan Pak Yunus sekeluarga telah tentram. Kedukaan atas kematian Aida sudah mulal terlupakan. Hingga tanpa terasa sudah beberapa bulan mereka menetap di Penda Ketapi. Padi yang ditanam pun kini sudah mulai menghijau subur diselang-selingi oleh tanaman sayuran dan buah buahan, terutama pisang yang sangat subur.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tetapi sayangnya, malapetaka itu datang lagi. Pada suatu hari ketika Pak Yunus sedang istirahat di gubuknya, tiba-tiba matanya menangkap warna belang seelor ular besar. Dan alangkah terkejutnya dia, karena ternyata ular itu adalah Tedung jantan dari Sungai Hanyu yang beberapa waktu lalu menteror diri serta keluarganya. Binatang itu dikenalnya dari tanda hitam di kepala serta pandangannya yang menakutkan. Ketika dikejar, ular tersebut segera melarikan diri ke dalam hutan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bagaimana setan itu tahu tempat kita, padahal kita pindah ke tempat yang jauhnya ratusan kilometer dari daerah Sungai Hanyu?” gerutu Pak Yunus kepada isterinya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">lsterinya diam saja dengan wajah penuh ketakutan. Demikian pula anak-anaknya,</span> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">terutama Dewi, anaknya yang tertua. Akhirnya diputuskan mereka untuk tidak pernah lagi pergi ke ladang selama beberapa waktu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada suatu pagi, Pak Yunus sedang bensiap-siap pergi ke Puskesmas, sedangkan isterinya bekerja di dapur menyiapkan sarapan pagi. Adapun anak-anak mereka sedang bersiap-siap pergi kesekolah, kecuali si bungsu yang bernama Mumpung, masih tidur di dalam kamar. Tiba-tiba di luar anjing-ajing Pak Yunus menggonggong keras, seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pak Yunus yang semakin waspada, Segera mendekati pintu rumah yang kebetulan sedang terkunci. Dari celah-celah jeruji pintu dia melihat ke luar. Apa yang tampak olehnya? Ular Tedung jantan yang selalu memburu mereka itu sedang melingkar di pelataran di depan pintu. Kepalanya tepat mengarah ke pintu, siap memagut. Itulah rupanya yang membuat anjing-anjing ramai menyalak.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">kerajaan siluman</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Segera Pak Yunus menenangkan keIuarganya. Dia berpesan agar mereka jangan berisik dan jangan ke luar rumah. Yang akan berangkat ke sekolah diminta supaya bersabar dulu, karena musuh besar mereka sedang menunggu dengan ancaman mautnya di depan pintu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan membawa potongan bambu dan mandau terhunus Pak Yunus keluar dari pintu belakang dan mengendap-endap tanpa suara lewat pelataran di samping rumah. Dia bergerak menuju ke bagian depan rumah. Kebetulan di dekat ular itu tegak sebuah peti kayu yang bagian bawahnya tidak tertutup. Karena sang ular hanya memperhatikan daun pintu, dia tampaknya tidak menyadari kedatangan Pak Yunus dari samping rumah.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">cerita misteri siluman ular cantik</i></b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seketika itu juga Pak Yunus mendorong peti kayu ke arah si ular. Akibatnya, Tedung jantan itu terkurung di dalamnya. Namun naluri dan gerak refleknya luar biasa. Dia masih sempat menyemburkan bisanya dan menggigit kaki Pak Yunus. Lelaki paruh baya itu langsung terjatuh sambil berteriakbteriak kesakitan. Untung beberapa orang kebetulan lewat dan segera memberikan pertolongan. Di atas luka pagutan ular mereka ikat kuat-kuat, supaya bisanya tidak menjalar ke seluruh tubuh.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya, Pak Yunus segera dilarikan ke Puskesmas. Nyawanya berhasil diselamatkan, karena di Puskesmas itu ada serum anti bisa ular. Namun kakinya tetap cacat serta tubuhnya mati sebelah karena darah tidak jalan akibat kuatnya ikatan yang dilakukan oleh para penolongnya. Pak Yunus tetap bersyukur karena terluput dari maut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sementara itu, sang ular yang terperangkap tentu saja meronta-ronta di dalam peti yang terus dihimpit oleh beberapa orang tetangga Pak Yunus. Karena sulit ditangkap, maka peti itu terpaksa dibakar. Akhirnya, matilah Tedung jantan yang ganas itu didalamnya. Yang aneh, tatkala peti itu dibuka ternyata kepala ular tidak ada. Yang ada hanyalah potongan badannya yang telah hangus.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang tak kalah aneh, selama beberapa hari, kepala ular jantan itu terus menerus menteror Pak Yunus dalam mimpinya. Dan gangguan itu baru hilang dengan bantuan seorang dukun yang sakti.</span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan lewatkan <a href="http://www.narasi.net/2017/08/cerita-mistis-horor-bertemu-hantu.html" target="_blank"><b><u>Cerita Mistis Diteror Hantu Kerdil Paling Mengerikan Dan Menakutkan</u></b></a></span></div> <blockquote class="tr_bq"> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian cerita misteri tentang ular bisa balas dendam dan mata ular bisa merekam ingatannya.</span></div> </blockquote>

Cerita Kisah Misteri Teror Pembalasan Dendam Ular Cobra

Kisah Misteri Mitos Balas Dendam Ular Tedung Atau Kobra Cerita Misteri kali ini akan berbagi kisah tentang mitos ular cobra yang diseb...

+ Baca selengkapnya »

Cerita Mistis Horor Bertemu Hantu Kerdil Setan Bumi Paling Mengerikan Dan Menakutkan

<div class="MsoNormal"> <h2> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Horor Nyata Melihat Hantu Kerdil Seram Dan Menakutkan Yang Disebut Setan Bumi</span></h2> </div> <div class="MsoNormal"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita nyata hantu dikampung</span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> terbaru kali ini yaitu mengenai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">teror hantu paling mengerikan</b> yaitu hantu setan bumi.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Cerpen horor</b> ini menceritakan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">pengalaman orang bertemu<a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"> hantu </a></b>yang mengganggu rumah dan keluarganya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <h3> <br /></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <h3> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Kisah Hantu Horor Seram Paling Mengerikan Terbaru Teror Setan Bumi</span></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRgvamhPXydkTt_0eZwLosEoHk87qPRr40CRlby_06KntmmZ_hyphenhyphenW5kxm7Va-dNfk6El4mn1QctCsupEx_mYfzx75cVTVn6bYSaS-VaT94BgnlZ8P47Sbd6-kxnjmiL8eIA4KaFSS9T3z0/s1600/goblin-1612076_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kisah nyata cerita seram horor hantu mistis misteri foto novel cerpen dongeng asli" border="0" data-original-height="468" data-original-width="640" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRgvamhPXydkTt_0eZwLosEoHk87qPRr40CRlby_06KntmmZ_hyphenhyphenW5kxm7Va-dNfk6El4mn1QctCsupEx_mYfzx75cVTVn6bYSaS-VaT94BgnlZ8P47Sbd6-kxnjmiL8eIA4KaFSS9T3z0/s320/goblin-1612076_640.jpg" title="cerita horor paling seram dan nyata menakutkan saksi hantu" width="320" /></a></div> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerpen horor</span></b></a><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"><a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"> </a> </span>.Sore itu cuaca tampak sangat mendung. Dapat dipastikan sebentar lagi hujan akan mengguyur bumi. Mungkin dengan curahan air yang sangat deras, disertai ledakan halilintar di angkasa raya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Alam sepertinya memang tengah gundah, seperti juga hatiku yang memang sedang guIana. Semua ini karena Ibuku yang masih terbaring sakit. Kulihat wanita yang sangat aku cintai ini terbaring dengan kondisi yang sangat lemah. Matanya terpejam, dengan nafas yang agak jarang-jarang.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sungguh, aku sangat menyayangi ibuku, melebihi apapun yang ada di dunia ini. Dan itu memang bakti yang harus aku tunjukkan padanya sebagai anak lelaki satu satunya yang dia miliki.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk menyembuhkan ibu dari sakitnya, aku sudah membawanya ke dokter, shinshe, bahkan tabib dan paranormal. Dari kesimpulan diagnosa mereka, ibu menderita gangguan lambung, atau kadang sering juga disebut radang usus.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Salah seorang tabib yang mengobatinya menyebutkan, penyebab sakit Ibu karena adanya rasa khawatir yang berkepanjangan yang akhirnya menyerang organ tubuh yang paling lemah terlebih dahulu. Dalam istilah lain disebut sebagai Psikosomatik. Artinya, akibat kegelisahan psikis, akhirnya menimbulkan gangguan pada fisik sehingga menjadi lemah.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita mistis nyata terbaru</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa sesungguhnya yang menjadikan Ibu resah dan takut? Aku coba mencari ujung pangkal persoalan ini. Tapi tak aku temukan jawabannya. Keadaan keluarga sepertinya semua baik-baik saja. Sejak kepergian ayah ke Hadirat Illahi beberapa tahun yang silam, Ibu juga kian pasrah menjalani hidup ini. Dia kian rajin beribadah, bahkan dia selalu menasehatiku agar ikhlas dalam menjalani kehidupan yang singkat ini.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita hantu kisah nyata</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Lalu, apa yang menjadikan sebab kejiwaan ibu resah dan ketakutan? Sekali lagi aku tak dapat menemukan jawabannya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menjelang maghrib,hujan benar-benar mengguyur bumi dengan lebatnya. Kilat menjilati bumi dengan nafsu yang membara. Dan angin begitu membabi buta menyapu segala sesuatu yang dijumpainya. Namun tak terpengaruh cuaca itu, dengan lembut kubelai wajah tua Ibuku yang terbaring sakit sejak beberapa waktu lamanya.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita seram dan menakutkan</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sebenarnya Ibu memendam apa, Sehingga harus menyiksa raga seperti ini?” tanyaku dengan perlahan dan penuh kasih sayang.Wanita tua yang melahirkanku itu diam dan hanya memandangiku. Namu kemudian dia menangis tersedu-sedu, “Ibu takut sekali, Nak!” katanya sambil memelukku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Takut apa, Bu? Ceritakanlah apa yang sebenarnya Ibu alami kepada Imam!” pintaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi Ibu takut sesuatu akan terjadi menimpamu! Ibu sangat mengkhawatirkanmu, Nak. Ibu tak mau kehilangan dirimu,” tegas sambil tersedu dan membuat hatiku sangat perih karenanya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Percayalah, tidak akan terjadi sesuatu terhadap manusia selagi Tuhan tidak menghendakinya. Bukankah Ibu yang selalu mengajarkan kepada Imam agar aku selalu pasrah menjalani hidup ini?” kataku coba meyakinkannya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <h4> <br /></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <h4> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Mistis Misteri Seram Horor Hantu Setan Bumi Yang Menakutkan</span></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah mendengar perkataanku yang sedemikian, akhirnya Ibu mau bercerita hal yang sesungguhnya. Sebenarnya, sudah Sejak awal mula menempati rumah baru yang aku beli dari hasil tabunganku itu, Ibu merasa sering didatangi makhluk yang wajahnya sangat mengerikan. Makhluk itu berkepala gundul, bertubuh telanjang, telinganya Seperti kambing, mulutnya bertaring, serta giginya runcing-runcing berwarna hitam. Begitu juga kuku tangan dan kakinya panjang-panjang dan tajam berwarna hitam legam. Tingginya hanya sekitar 45 cm.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerpen horor nyata</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut Ibu, makhluk itu sangat ganas. Bila dia menampakkan diri, maka selalu menyerang bagian perut dan mengkoyak-koyak lambung lbu. Pada saat itu dimata ibu, lambungnya seperti hancur dimakan oleh makhluk mengerikan itu.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">kumpulan novel horor</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Anehnya, setelah makhluk itu puas berbuat seperti itu dan kesadaran ibu pulih, lambung Ibu tak terluka sedikitpun. Namun setelah itu biasanya Ibu langsung jatuh sakit. Dia merasakan perih teramat sangat pada perutnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“ltulah yang Ibu alami, Nak! Entahlah, apakah Ibu bermimpi atau tidak. Yang pasti, makhluk itu selalu datang menyiksa Ibu, hingga keadaan Ibu seperti ini,” tutun ibu di akhir ceritanya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku hanya terdiam sambil menahan kesedihan yang sangat mendalam. Dalam hati tak henti-hentinya aku mencari jawaban atas apa yang dialami oIeh Ibu. Namun sekali lagi, jawaban itu tak pernah aku temukan.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita seram nyata</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hari itu sekitar pukul 17.00 WIB.makhluk misterius itu baru saja datang dan menyerang lambung Ibu lagi. Tampak wajah tua Ibu sangat ketakutan. Wajah itu begitu pucat dilanda ketegangan dan ketakutan luar biasa.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Melihat penderitaan Ibu, malam itu aku putuskan untuk tidur. Aku sengaja duduk bersila di depan pintu utama rumah. Konon, menurut sabda para waskita, pintu utama rumah itulah tempat masuknya para lelembut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah Ibu tertidur, aku mulai tidur di depan pintu rumah dengan guyuran hujan di luar sana yang tiada henti. Terasa lantai rumah yang sudah aku tempati selama tiga tahun ini bagaikan kamar salju yang amat dingin. Namun, kutetapkan tekadku untuk mencari jawaban tentang apa,yang terjadi.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Usahaku sepertinya tidak sia-sia. Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, aku terbangun. Dan betapa terkejutnya aku ketika di sampingku telah berdiri makhluk halus dengan wujud seperti apa yang diceritakan oleh lbu. Mata makhluk itu menyala dengan nanar menatapku, bengis dan sangat kejam.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita horor nyata</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku belum sadar dari keterpanaanku itu ketika tiba-tiba makhluk kecil yang ganas itu sudah menyerang bagian lambungku. Aku tangkap, namun dia sangat kuat. Cakar-cakar tangan dan kakinya mengenai tubuhku sehingga tampak berdarah. Aku tangkap dan aku banting dengan keras. Tampak dia menyeringai kesakitan. Wajahnya berubah merah menyala. Dengan buas aku diterjangnya. Beruntung aku dapat rnenghindarinya. Dia terlempar menembus tembok rumah dan menghilang. </span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jantungku berdegup keras tak menentu. Berkali-kali kusebut Asma Allah SWT.Melihat kenyataan itu, aku mulai benarbenar merasa takut. Apalagi ibu yang sudah diteror begitu lama. Dan memang benar seperti apa yang diceritakan Ibu, luka Cakaran makhluk itu setelah kepergiannya tidak ada. Namun ada rasa yang tertinggal. Sakit dan perih.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita nyata horor</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya, aku putuskan untuk minta bantuan ahli spiritual.Kutemukan orang yang benar-benar mengerti masalah gaib itu. Dia tak lain adalah Ustadz Haji Ruslan Abdulgani. Setelah aku utarakan maksud dan tujuanku, Pak Haji Ruslan, demikian dia biasa disapa, manggut-manggut tanda mengerti.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Makhluk itu mungkin Setan Bumi, Nak Imam. Setan itu biasanya kiriman seseorang yang tidak suka pada keluargamu. Namun tak apa, lnsya Allah akan saya bantu mengatasinya. Secepatnya kamu beli telur angsa empat butir, kluwak dan dlingo bangle, dan bambu kuning sepanjang 25 cm. Siapkan masing-masing empat buah. Jangan lupa siapkan juga daging kambing, kain putih dua meter, dan minyak zakfaron lima botol. Nanti akan saya syarati dengan doa-doa. Kasihan ibumu terlalu lama diteror Setan Bumi yang sangat jahat itu,” jelas H. Ruslan Abdulgani.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita novel horor</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena rasa sayangku yang begitu mendalam pada lbuku, segera saja kucari semua barang yang dibutuhkan sebagai syarat ritual tersebut. Setelah semuanya kuperoleh, aku langsung ke tempat H. Ruslan lagi. Siang itu juga persyaratan tersebut diberi doa-doa oleh Haji Ruslan. Kurang lebih menunggu sekitar dua jam, pria berjanggut panjang itu baru keluar dari biliknya.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita seram terbaru</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tanam masing-masing bungkusan ini di empat arah rumah (setiap pojok rumah). Malamnya kamu harus tidur lagi di tempat kamu menjumpai Setan Bumi itu. Kalau sudah tertangkap suruh tunjukkan sarangnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bila sudah ketemu bunuh dia di tempat itu juga. Kamu akan saya bekali dengan pusaka ini untuk membunuh makhluk terkutuk itu,” papar H. Ruslan sambil memberikan sebilah keris yang sudah berkarat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gunakan pusaka ampuh ini untuk membunuh Setan Bumi itu!” H. Ruslan menekankan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Baiklah, Pak Haji!” ujarku, menyanggupi.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesampainya di rumah, barang-barang syarat itu aku tanam di empat penjuru pojok rumah. Dan setelah itu aku membersihkan diri dengan mandi bunga telon pemberian Pak Haji Ruslan. Setelah mandi hatiku terasa lebih tenang dan ketakutan itu Semakin terkikis habis.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita ketemu hantu</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malamnya, dengan berbekal keris pusaka pemberian Haji Ruslan Abdulgani, aku tidur di lantai lagi. Anehnya, tak kurasakan udara dingin meski di luar hujan kembali mengguyur bumi. Tepat tengah malam ada suara yang keras terdengar, seperti sesuatu yang roboh. Tapi kubiarkan saja itu terjadi. Aku hanya punya satu tujuan yakni membinasakan Setan Bumi yang jahat itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya yang kutunggu-tunggu memang muncul juga. Kali ini wajahnya tampak merah, terang menyala. Giginya gemeretak keras seakan-akan ingin melumat tubuhku. Suaranya juga terdengar mendesis-desis sangat menyeramkan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah memandang nanar ke arahku, dalam sekali hentakan tubuhnya yang kecil namun sangat kekar itu sudah melejit ke depanku. Anehnya, ketika tubuh itu hampir mengenai ragaku hanya beberapa centimeter, maka si Setan Bumi itu terpental tiga meteran. Sepertinya, ada kekuatan gaib yang telah bersarang dalani tubuhku hingga tak bisa disentuh oleh makhluk itu.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerita novel horor</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Melihat serangan yang pertama gagal, makhluk itu mengulang lagi, namun gagal lagi. Hal itu dilakukan berulang-ulang. Mungkin benar, kalau setan itu tak punya otak, tapi hanya punya naluri saja.Akhirnya, Setan Bumi itu lemas tak berdaya setelah berkali-kali gagal menyerangku. Lalu kudekati dan kutangkap dia.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siapa kamu sebenarnya?” bentakku. “Ampun! Aku ini hanya suruhan, namaku Kolosrenggi. Aku sudah lama tinggal di sebelah timur kebun belakang rumahmu ini,” ujarnya, ketakutan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Siapa yang menyuruhmu?”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia menyebut satu nama yang kebetulan masih kerabatku. Namun tak perlu dijelaskan identitasnya dalam kisah ini.Yang pasti, sesuai saran dan petunjuk Pak Haji Ruslan, kusuruh si Kolosrenggi mengantarkanku ke tempat sarangnya. Memang tepat di sebelah timur kebun belakang rumahku ada sebuah pohon Randu tua. Di tempat itu juga, kucabut keris pusaka, dan kutikamkan di tubuhnya berulangulang, persis di atas dadanya. Aneh! Darah yang keluar dari tubuhnya berwarna hijau pekat. Dan baunya sungguh tak sedap. Setelah mati, tubuh setan bumi itu hilang seakan-akan masuk ke dalam bumi.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">cerpen horor</b></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kemudian aku mencari arah suara seperti rumah roboh itu. Astaqfirullah hal’adhzim, ternyata yang roboh adalah dapur rumahku. Entah peenyebabnya angin yang tadi bertiup kencang, atau mungkin juga ulah si Setan Bumi yang marah. Namun yang pasti hatiku lega karena telah berhasil memusnahkan makhluk jahat itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Seminggu setelah peristiwa ini berlalu, kesehatan Ibu memang berlangsung pulih.lbu sungguh-sungguh telah sehat dan melakukan aktivitas seperti biasanya.Terima kasih ya, Allah!. </span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan lewatkan <a href="http://www.narasi.net/2017/08/cerita-mistis-pendakian-tersesat-di.html" target="_blank"><u><b>Cerita Mistis Tersesat Di Kerajaan Gaib Gunung Merapi</b></u></a></span></div> <blockquote class="tr_bq"> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian Cerita horor paling seram dan nyata menakutkan terbaru <b>Teror Hantu Paling Mengerikan Setan Bumi</b></span></div> </blockquote>

Cerita Mistis Horor Bertemu Hantu Kerdil Setan Bumi Paling Mengerikan Dan Menakutkan

Cerita Horor Nyata Melihat Hantu Kerdil Seram Dan Menakutkan Yang Disebut Setan Bumi Cerita nyata hantu dikampung terbaru kali ini yai...

+ Baca selengkapnya »

Cerita Mistis Pendakian Tersesat Di Kerajaan Jin Gunung Merapi

<div class="MsoNormal"> <h2> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Kisah Horor Seram Mistis Misteri Naik Gunung Merapi Tersesat ke Alam Gaib Jin</span></h2> </div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Cerita horor seram nyata terbaru</b> kali ini akan berbagi <b>kisah <i>misteri</i> mistis</b> <i>pendakian</i> <b>gunung merapi</b>,dan tersesat kedalam kerajaan atau kampung jin.<a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><b>Cerita nyata horor</b></a> ini menambah lagi daftar kumpulan cerita horor dan novel horor di narasi.net<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <h3> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Mistis Misteri Tersesat Di Kerajaan Jin Gunung Merapi Padang</span></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinCokHnF1VR1bFZR7WFKN2oBCaWNCNuZYV18tOzUJ4hjVs-eoEHOKEJLbMLanhM-rEeBpTs32UJyLSVyZ8erIyhJCBqtHtP7c18egOFVucXqUIIX1XADTgXevZ2lhv6FFbcZMe7s2Udeg/s1600/fantasy-2546695_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="cerita mistis misteri kisah nyata horor terbaru tersesat masuk kedalam kerajaan jin digunung merapi" border="0" data-original-height="362" data-original-width="640" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinCokHnF1VR1bFZR7WFKN2oBCaWNCNuZYV18tOzUJ4hjVs-eoEHOKEJLbMLanhM-rEeBpTs32UJyLSVyZ8erIyhJCBqtHtP7c18egOFVucXqUIIX1XADTgXevZ2lhv6FFbcZMe7s2Udeg/s320/fantasy-2546695_640.jpg" title="cerita mistis tersesat naik gunung merapi" width="320" /></a></div> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita mistis</span></b><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> <i><b> hantu</b></i> </span>.Aku tak pernah bermimpi kalau petualangan yang kami lakukan dalam rangka memeriahkan HUT RI di tahun 2004 silam akan sampai ke suatu negeri aneh, yang tak pernah ada di Nusantara ini.Sebutlah negeri itu sebagai suatu negeri yang hilang.<a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><u><b>cerita novel horor</b></u></a></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kisah ini berawal ketika kami, lima orang pemuda yang biasa bekerja sebagai pedagang di kota kecil Padang Panjang, melakukan petualangan mendaki ketinggian puncak Merapi. Kegiatan ini kami Entah mengapa ketika itu muncul ide untuk mendaki Gunung Merapi. Yang pasti, begitu ide ini tercetus dari mututku, keempat kawanku Iangsung menyambutnya dengan antusias. Akhirnya, kamipun sepakat untuk mendaki puncak Merapi, meski sejujurnya kami belum memiliki banyak pengetahuan tentang teknik pendakian, juga medan yang akan kami lalui.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Awalnya, semua berjalan lancar dan tanpa gangguan sedikitpun. Setelah melakukan camping selama dua haru di puncak Gunung Merapi, kami melanjutkan petualangan dengan menyusuri tantangan yang terpampang di hadapan kami. Dengan sedikit kenekadan, kami menuruni lereng Gunung Merapi sebelah selatan dengan melewati rute jalan setapak. Sesekali pula kami harus merambah hutan dan semak.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena kenekadan yang di luar rencana kami sebelumnya ini, selama dua hari kami terjebak di dalam lebatnya hutan raya Gunung Merapi. Ya, tanpa arah dan tujuan yang pasti kami terus melangkah. Akhirnya, kami benar-benar tersesat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah dua hari berjalan tanpa arah yang jelas, tanpa sengaja kami menjumpai empat buah pohon jeruk. Anehnya, pohon jeruk yang tengah berbuah itu sepertinya sengaja ditanam oleh seseorang ini terbukti dengan keadaan pohon yang berjejer rapi dan tampak sangat terawat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena sudah kekurangan bekal, tanpa berpikir panjag lagi kami berlima memetik jeruk-jeruk yang memang sedang lebat berbuah itu dengan penuh gairah. Setelah kami memakan dan membawa sisanya untuk tambah bekal, kami kembali melanjutkan penjalanan. Namun aneh, tiba-tibasaja cuaca yang semula cerah berubah menjadi berkabut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami kesulitan melihat keadaan Sekeliling. Keadaan begitu gelap, nyaris tak ada cahaya walau sedikitpun. Begitu gelapnya, hingga jarak pandang hanya beberapa centimeter saja. Keadaan ini membuat kami memutuskan untuk berhenti dan berkemah menunggu kabut hilang.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami Ialu bermalam dengan berkemah di dalam hutan perawan itu. Namun, hingga malam berlalu ternyata cuaca semakin gelap saja. Bekal makanan yang kami punyai semakin menipis setelah tiga hari melakukan petualangan yang nyaris membuat gila itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pagi itu, kami masih tertidur pulas di dalam tenda sederhana. Kamipun serentak bangun kami mendengar kokok ayam jantan seperti saling bersahutan. Aneh, pada pagi sebeIumnya kami tak pernah mendengar kokok ayam.Kami menduga datangnya suara kokokayarn itu dari perkampungan penduduk. Merasa telah menemukan jalan untuk keluar dari hutan, kami pun segera berkemas dan pergi meninggalkan lokasi perkemahan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi suatu keanehan terjadi lagi. Saat kami mencari keberadaan kampung yang kami perkirakan tak jauh dari tempat kami berkemah tadi, namun sepertinya kami semua hanya berputar-putar di sekitan ternpat itu saja.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah merasa lelah dengan perjalanan yang sia-sia itu, kami berhenti dan menghabiskan beberapa jeruk yang merupakan bekal terakhir kami. Setelah jeruk-jeruk itu habis, tiba-tiba saja Ronald, salah seorang teman kami berteriak. Dia memberi tahu kalau dirinya melihat atap-atap ijuk yang merupakan atap dari rumah-rumah penduduk di kampung.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <h4> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita mistis nyata kisah tersesat ke kerajaan jin di gunung merapi</span></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami semua bergegas menuju perkampungan itu dengan harapan kami dapat tertolong dari kelaparan karena semua perbekalan kami sudah habis. Tapi semuanya kebingungan dengan keadaan perkampungan yang tampak aneh. Bayangkan, tak ada seorang pun penduduk di kampung itu. Yang kami jumpai hanya rumah-rumah kosong tak benpenghuni.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saat mengelilingi kampung itu, masih ada secercah harapan di hati kami akan menemukan adanya tanda-tanda kehidupan di sana. Harapan ini memang tidak sia-sia. Setelah hampir seharian kami mencari-cari, sekitar pukul 19 malam kami baru melihat seorang demi seorang penduduk kampung itu. Salah seorang warga kampung yang wujud fisiknya sama sepenti manusia itu menyebut kampung mereka dengan nama Kampung Jamle. Padahal, setahu kami tak ada nama kampung seperti itu di sekitar lereng Gunung Merapi.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rasa penasanan membuat aku bertanya kepada seorang laki-laki tua yang mengaku pemuka masyarakat kampung itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Benarkah kampung Bapak ini bernama Kampung Jamle?” tanyaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mengapa kamu meragukan pengakuan yang benar itu, Anak Muda?” jawabnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi setahu saya, tak ada kampung yang bernama Jamle di kaki Gunung Merapi ini, Pak!” jelasku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pak tua itu menatap kami berlima. “Kalian tak tahu Iebih banyak dari kami tentang kampung kami ini, Anak Manusia. Kampung Jamle ini bukan berada di negeri kalian, dan kalian tak akan mengetahui keberadaan kampung ini dalam sejarah yang dibuat manusia,” jelasnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami semua ternganga mendengar penjelasan itu. Karena penasaran, aku berkata, “Benarkah ada satu perkampungan di Indonesia ini yang tidak diketahui oleh pemerintah pusat maupun daerah?”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku sudah mengatakan, kalau kampung ini bukan berada di negerimu dan kampung ini adalah aku yang menjadi Rajanya,” tegasnya, membuka jati dirinya yang sebenarnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Perkataan laki-laki tua berjenggot putih panjang itu, membuat bulu kuduk kami semua berdiri. Dia begitu yakin dengan pengakuannya. Tapi kami yang semuanya berwatak keras karena sering berurusan dengan segala tipu muslihat, mana mau percaya begitu saja. Dengan pengakuan yang tidak masuk akal itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kami semua telah Bapak tolong. Dan kami telah berhutang budi kepada Bapak. Tapi bukan berarti kami harus diam dan menerima segala kebohongan yang Bapak katakan kepada kami,” kata Ronlad, temanku yang terkenal paling pemberani.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tak ada yang mengharuskan kalian mempercayai perkataanku, tapi semua yang aku katakan adalah kebenaran. Kalian semua harus ingat itu!”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalau memang Bapak Raja kerajaan ini, mengapa kami tak melihat tanda-tanda seorang raja ada pada diri Bapak?” tanyaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalian semua datang kesini karena telah melakukan satu kesalahan. Jadi kalian. semua takan dapat melihat kenyataan yang ada, tapi mulai sekarang kalian akan kuperlihatkan dengan kenyataan yang sebenarnya. Pejamkanlah mata kalian sesaat dan Iihatlah aku dan negeriku yang sebenarnya” perintahnya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagaikan orang yang terkena hipnotis,</span> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">kami serentak melakukan perintah pria tua itu dan di saat itulah kami semua terperangah dengan perubahan yang sangat tidak masuk akal.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pria tua yang berdiri di hadapan kami tadi, telah berganti dengan seorang pria muda yang berpakalan indah layaknya pakaian seorang raja agung. Rumah-rumah penduduk yang semula tampak beratapkan ijuk telah berganti dengan bangunan-bangunan megah dengan keindahan yang membuat kami semua berdecak kagum. Belum pernah kami menemukan bangunan semegah ini sebelumnya, di manapun juga.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">‘’Bagaimana mungkin, semua ini dapat berubah, sihirkah semua ini?” tanyaku sambil menatap pak tua yang telah berubah menjadi seorarig Raja yang sangat gagah.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">‘’Tak ada yang tidak mungkin atas kehendakNya. Semua tidak ada yang mustahil bagiNya. Semua ini adalah satu dari sekian banyak kebesaranNya,” jelas raja muda yang menyebut dirinya sebagai Rozakra itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Siapa yang kamu maksud dengan NYA itu?” tanyaku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku tahu kalian berlima ini adalah pemeluk agama muslim, tapi sayang kalian semua melupakan Tuhan yang seharusnya merupakan kenikmatan yang diberikanNya kepada kalian semua. Tapi Allah telah berjanji <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>takkan pernah menghentikan kenikmatan sebelum janji itu sampai.”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagaikan seorang ustadz Raja Rozakra menceramahi kami berlima yang memang kelima-Iimanya beragama Islam. Seperti yang dikatakannya, kami memang memeluk agama Islam, tapi tak pernah lagi kami menjalankan kewajiban kami sebagai umat Muslim.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tadi Paduka Raja mengatakan kami semua telah melakukan kesalahan. Bolehkah kami tahu kesalahan apa yang telah kami lakukan itu? ‘ tanya Anwar, temanku yang lain.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kalian semua telah mencuri sesuatu yang tertanam di negeri kami ini. Tapi kalian masih bertanya apa kesalahan kalian. Tapi bagus, kalian mau bertanya yang mungkin dapat memperbaiki kesalahan itu,” tutur Raja Rozakia</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi rasanya kami tak pernah mencuri apapun di negerimu ini?” ujar Ronald.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Benarkah kalian semua tak pernah mengambil apapun yang menjadi milik kami?”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Saya yakin betul, tak ada barang apa pun yang kami curi di negerimu ini,” jelasku.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tak pernah mengambil jeruk-jeruk yang kalian temukan di perjalanan yang menuju ke negeri kami ini?”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku dan temanku terperanjat dengan apa yang baru dikatakan Raja Rozakra. Sepertinya dia telah menyaksikan apa yang telah kami lakukan. Kami pun baru sadar dengan segala keanehan yang kami dapatkan setelah mengambil jeruk-jeruk itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sebenarnya kalau kalian semua hanya memakan, tanpa mengambil dan membawanya untuk perbekalan, kalian takkan menemukan segala keanehan yang kalian temui di negeriku ini,” jelas Raja Rozakra.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sepertinya dia tahu kata hati kami, Raja Rozakra langsung menjawabnya. Kami semua semakin penasaran dengan Raja Rozakra, siapakah dia ini yang sebenarnya?</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Siapakah Anda ini yang sebenarnya?” tanyaku, memberanikan diri.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Manusia sering menyebutku dengan jin, dan negeri ini adalah kerajaan jin Muslim yang aku perintah. Tapi ada sebagian dari manusia yang mengatakan negeriku ini dengan sebutan Negeri Hilang. Mereka yang mengatakannya begitu adalah mereka yang tidak mengetahui keberadaan kami,”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pernyataan Raja Rozakra membuat kami semua terkejut bercampur takut. Ronald, Anwar, Osam, Ristantoda, dan Adrian, lima orang yang selama ini hidup ditengah-tengah kenyataan sangat sulit untuk mempercayai semua ini.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sekarang tak ada yang harus kalian takutkan. Mulai sekarang kalian berlima adalah tamuku. Selayaknya tamu, aku akan perlakukan kalian sebaik mungkin. Kalian semua akan aku ajak melihat negeriku yang jelas berbeda dengan negeri kalian manusia.”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kata-kata Raja Rozakra barusan membuat kami semua lega. Rasa takut yang ada di hati kami brangsur-angsur hilang.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuai dengan janjinya, Raja Rozakra membawa kami semua berkeliling negerinya. Akhirnya kami semua berangkat dengan kereta yang katanya digerakkan oleh udara. Kami tak dapat membayangkan kenyataan yang ada, antara jin dengan manusia.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Negeri Rozakra jauh majunya dengan kota-kota yang pernah kami lihat di dunia ini walau hanya Iewat layar televisi. Tak ada sebuah negeri di dunia ini yang sanggup menandingi kemajuan negeri jin itu. Manusia yang sekarang ini telah mengagung agungkan produk terbarunya di bidang komunikasi, ternyata tertinggal jauh dari mereka bangsa Jin yang sudah dapat berkomunikasi dengan hanya menciptakan satu alat untuk sekian banyak jumlah bangsanya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mereka hanya perlu mengingat tanda. Seperti nomor bagi kita yang menggunakan HP, dengan cuma mengingat dan menyebut secara lisan mereka dapat saling bicara walau dipisahkan jarak yang amat jauh. Kami mengetahui semua itu ketika Raja Rozakra memamerkan sistem itu kepada kami.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bangunan-bangunan yang tampak sangat tertata dengan sempurna. Tampak jelas semua itu ditata oleh ahli di bidangnya. Tatanan istana tempat Raja melakukan aktifitasnya juga sangat fantastis.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah kami diantar berkeliling di Kerajaan Jamle, kami disuruh tidur di ruangan yang kata Raja akan mengantar kami ke tempat semestinya kami semua berada.Kami semua tidak mengerti dengan maksud perkataan Raja Rozakra itu. Tapi karena kami semua saat itu merasa sudah keletihan, akhirnya kami mau saja tidur di ruangan yang kira-kira berukuran sepuluh persegi itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika kami semua terbangun dan tidur, pagi 22 Agustus 2004, ternyata kami sudah berada di tepi ladang petani yang letaknya tidak jauh dari jalan raya. Lebih aneh lagi, kami yang semula tertidur di kamar yang ditawarkan Raja, kini telah berada di dua tenda kami yang ukurannya hampir sama dengan ukuran kamar itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kami semua terbangun di saat yang sama. Apakah kami bermimpi telah bertemu dengan Raja Rozakra yang bijak itu? Tidak! Buktinya, kami semua merasa bersamaan telah bertemu dengan Raja Rozakra.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kejadian Anah yang kami alami ini sempat menjadi buah bibir masyarakat sekitar kampung kami...<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Cerita ini anggap saja cerita fiktif</i>...</span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan lewatkan <a href="http://www.narasi.net/2017/08/cerita-mistis-penampakan-kuda-setan-pendakian-gunung-ijen-kawah-bondowoso.html" target="_blank"><u><b>Cerita mistis misteri pendakian gunung ijen</b></u></a></span></div> <blockquote class="tr_bq"> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian cerita seram horor hantu terbaru Tersesat Di Pendakian Gunung Merapi Padang</span></div> </blockquote>

Cerita Mistis Pendakian Tersesat Di Kerajaan Jin Gunung Merapi

Cerita Kisah Horor Seram Mistis Misteri Naik Gunung Merapi Tersesat ke Alam Gaib Jin Cerita horor seram nyata terbaru kali ini akan be...

+ Baca selengkapnya »

Cerita Horor Seram Mistis Misteri Suara Tangisan Hantu Dari Dalam Kuburan

<div class="MsoNormal"> <h2> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Mistis Kisah Misteri Seram Horor Suara Tangisan Hantu Dari Dalam Kuburan</span></h2> </div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><b>Cerita Mistis </b><i>kisah seram</i> dan menakutkan kali ini akan berbagi <b>cerita <a href="http://www.narasi.net/" target="_blank">hantu</a> seram misteri</b> suara tangisan yang terdengar keluar dari dalam kubur.<b>Cerita nyata horor terbaru</b> ini makin memperbanyak koleksi <b>kumpulan cerita horor</b> atau<b> novel horor</b> di blog kesayangan <u><b>narasi.net</b></u>. jangan bosan ya berkunjung kemari ya.....</span></div> <div class="MsoNormal"> <h3> <br /></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <h3> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita Kisah Misteri Suara Tangisan Dari Dalam Kubur</span></h3> </div> <div class="MsoNormal"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Epxljn-kaAttemk6mZftha2lIwOk6gb0Fucp7PvuITJabdihqbXUGRct79fWzJRYybLuz7hhL3WT8clcczqDmRxVJEGlNdpXBOWaWm7N8jalWEeDhzlZM05o0JyFHGubB0k8WbRRll8/s1600/fantasy-2542946_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="kisah nyata cerita seram horor hantu pocong cerpen dongeng asli ketemu kumpulan" border="0" data-original-height="362" data-original-width="640" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Epxljn-kaAttemk6mZftha2lIwOk6gb0Fucp7PvuITJabdihqbXUGRct79fWzJRYybLuz7hhL3WT8clcczqDmRxVJEGlNdpXBOWaWm7N8jalWEeDhzlZM05o0JyFHGubB0k8WbRRll8/s320/fantasy-2542946_640.jpg" title="cerita mistis misteri nyata terbaru" width="320" /></a></div> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <a href="http://www.narasi.net/" target="_blank"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerpen horor</span></b></a><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">.Tiba tiba wajah dukun perempuan tua itu tampak pucat pasi, Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya yang menggigil hebat. Selama hampir 40 tahun menjadi dukun beranak, Mak Ijah baru kali ini melihat bayi yang berwujud aneh dan mengerikan. Jabang bayi berjenis kelamin laki-laki yang keluar dari kandungan Lastri itu sungguh menyeramkan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dia sudah ditumbuhi gigi layaknya orang dewasa. Selain itu, bola matanya melesak seakan keluar dan tidak memiliki kelopak. Sementara kepalanya sangat besar, sangat kontras dengan tubuh si bayi yang kecil mungil.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Astaghfirullah!” sang paraji mengucapkan Istighfar sambil ke luar dan bilik meninggalkan jabang bayi, juga Lastri yang pingsan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Warta, suami Lastri, yang sejak tadi geIisah menantikan kelahiran anak pertamanya, kaget melihat Mak Ijah ke luar dengan wajah pucat dan kelihatan masih tegang.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ada apa, Mak?” tanya lelaki 25-an tahun itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lihatlah anak dan isterimu!” jawab Mak Ijah dengan suara agak terbata.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Warta bergegas ke kamar, disusul Sumiyati, adiknya. Di atas ranjang mereka melihat Lastri tergolek tak berdaya. Sementara, si jabang bayi yang baru lahir tergolek Iemah di antara selangkangan Lastri, namun anehnya tanpa ari ari.Warta segera memeluk tubuh Lastri.Ia berusaha membangunkan dengan memanggil nama isterinya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lastri bangun...bangun!” teriakWarta sambil mengangkat kepala isterinya dan mendekapnya ke dada. Namun yang dipanggil tetap saja tidak menyahut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Warta mulai dilanda kepanikan, sementara Sumiyati yang sejak tadi berdiri di sudut kamar melihat adegan yang memilukan hati itu mulai sadar dengan apa yang telah terjadi. Dia berusaha menyadarkan kakaknya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudahlah, Mas! Istighfar, relakan kepergian Mbak Lastri,” katanya dengan air mata jatuh menitik.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun seketika itu juga, betapa takutnya Sumiyati demi melihat keadaan bayi yang baru saja terlahir dari kandungan Lastri. Begitu takut dan tak percaya, nyaris saja dia terpekik. Seperti juga Mak ljah, tubuhnya langsung bergetar hebat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebelum ketakutannya memuncak dan kesadarannya hilang, Sumiyati segera keluar kamar, seakan tak perduli lagi pada Warta yang masih menangisi kepergian isterinya. Mak Ijah yang sudah mulai sadar dengan situasi menegangkan itu, segera merangkul Sumiyati dan berusaha menenangkannya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudah-sudah,jangan takut, Ayo kita Iihat Mas dan Mbakyumu,” ajak wanita berambut putih itu dengan suara Iirih sembari menuntun Sumiyati kembali ke dalam kamar. Mereka menghampiri Warta yang masih memeluk tubuh Lastri. Dengan sangat hati-hati Mak Ijah melepaskan Lastri dan pelukan Warta. Kesedihan pun serasa begitu sempurna ketika Warta menatap dalam pelukan Sumiyati, menangisi kepergian isterinya. Namun, Lastri membisu untuk selamanya. Dia telah meninggal, begitu juga dengan sang orok yang sejak ke luar dari perut ibunya tanpa suara tangis itu ternyata juga meninggal.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berita meninggalnya Lastri dan bayinya hanya dalam sekejap menyebar ke seluruh pelosok Desa Cilebut. Apalagi sang bayi diketahui lahir dengan wajah menyeramkan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Para tetangga datang silih-berganti melayat untuk menyatakan rasa ikut belasungkawa atas meninggalnya Lastri dan bayinya. Tetapi sebagian di antara pelayat merasa penasaran dengan mayat bayi aneh yang dilahirkan Lastri. Hal itu kemudian menjadi bahan pergunjingan di antara warga kampung.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mentari mulai condong ke barat, jam menunjukkan pukul tiga sore. Usai dishalatkan, jenazah Lastri dan bayinya kemudian dimakamkan. Entah dengan alasan apa, dan entah siapa yang berinisiatif, jasad ibu dan bayi merah itu dikuburkan di dalam lobang yang sama. Hal inilah yang kelak di belakang hari menimbulkan ketegangan diDesa Ciebut.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Prosesi pemakaman berlangsung dalam suasana mengharukan. Selesai pemakaman, para pelayat kembali ke rumah masing-masing. Mereka tak menaruh curiga sedikitpun dengan apa yang akan terjadi nanti.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak prosesi pemakaman itu, kisah aneh Lastri dan bayinya menjadi obrolan sehari-hari orang sekampung. Semakin lama, kisah itu bertambah seram dengan kesaksian beberapa warga yang mengaku pernah mendengan suara isak tangis dan rintihan dari seorang perempuan,juga tangisan anak kecil yang terdengar di keheningan malam. Suara itu berasal dari pemakaman umum Desa Cilebut. Seorang saksi mengaku mendengar samar-samar suara seseorang minta dikeluarkan dari kubur karena sempit dan kepanasan.</span></div> <div class="MsoNormal"> <h4> <br /></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <h4> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kisah cerita mistis misteri Suara tangisan hantu dari dalam kubur yang menakutkan</span></h4> </div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita mistis itu akhirnya menyebar ke seluruh pelosok desa. Akibatnya, jika karyawan atau pedagang yang pulang sudah larut malam merasa ketakutan bila lewat jembatan sungai Cilebut yang terletak bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cilebut. Warga Iebih memilih Iewat jalan alternatif lain meski harus mengeluankan uang membayr ongkos ojek. Padahal kalau lewat jembatan sungai Cilebut, warga tidak perlu merogoh saku untuk membayar angkutan bermotor roda dua itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita tak sedap itu akhirnya mampir juga ke telinga Warta. la pun merasa sangat terganggu karenanya. Akibat cerita miring itu, makan pria ini jadi tak nikmat dan tidurnya tak lagi pulas. Apa benar isterinya mati penasaran seperti yang selalu dipergunjingkan itu...?</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk membuktikan suara-suara misterius itu, Warta coba membuktikannya dengan nongkrong setiap malam di dekat lokasi pemakaman. Tapi selama hampir satu bulan dirinya melakukan pekerjaan melelahkan ini, tak sekalipun pernah mendengar suara-suara seperti yang dikatakan orang sekampung itu.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Karena masih penasaran dengan gosip seputar suara perempuan misterius dan makam, Warta memutuskan pergi ke salah satu Desa di Pandeglang Banten. Atas saran temannya, di sana Warta menemui seorang penasihat spiritual bernama Pak Syarif. Dia berkonsultasi tentang fenomena suara-suara misterius yang didengar penduduk kampung, sekaligus juga tentang anaknya yang lahir dengan bentuk aneh.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut Pak Syarif, memakamkan ibu dengan anak dalam satu lubang tidak boleh, kecuali sang jabang bayi belum keluar dari rahim ibunya. Atas saran Pak Syarif, Warto disuruh menggali kembali makam isterinya. Kemudian makam bayinya diperintahkan untuk dikubur terpisah dari ibunya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Soal bayinya yang lahir dalam kondisi aneh, akhirnya terungkap bahwa semasa bujangan hingga menikah Warta mempunyai perangai buruk. Sering mengumbar ucapan yang tidak senonoh. Salah satunya sering mencaci teman yang memiliki bibir cacat dengan kata kata tak pantas.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Urus itu bibirmu biar gigimu nggak nongol!”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Matamujereng, matamu belo!”</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Celaan seperti itu biasa meluncur dari mulut Warta. Bahkan tak jarang Warta memaki dengan menyebut alat kelamin perempuan atau laki laki.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau kamu nanti menikah lagi dan tidak ingin anakmu lahir cacat, ubah semua sifat burukmu itu, Warta!” Begitu nasihat pak Syarif suatu hari. Warta hanya bisa tertunduk lesu mendengarkan petuah orang tua berusia kurang lebih 70 tahun ini.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kembali dari Pandeglang, Warta terlihat duduk tafakur di ruang tamu rumahnya, merenungi nasihat Pak Syarif. Sebagai pemeluk agama Islam, Warta memang tidak pernah melaksanan kewajiban shalat.Jangankan sehari sholat lima waktu, shalat jum’at pun yang hanya seminggu sekali Warta enggan menunaikannya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Namun entah mengapa, sore itu Warta tergerak hatinya hendak melaksanakan shalat Magrib di mushala dekat rumahnya. Kehadiran dirinya di rumah ibadah itu menjadi pemandangan baru bagi para jemaah mushala. Warta sadar telah menjadi pusat perhatian, tetapi dia pura-pura tidak tahu. Niat di dalam hatinya sudah mantap untuk meninggalkan perbuatan buruknya.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah shalat mushola berangsur angsur sepi. Imam mushala, Ustadz Zakaria masih tenlihat khusyuk bertafakur. Warta memutuskan untuk mendekatinya. Setelah mengucap salam, dia mencium tangan dan duduk di dekat Ustadz Zakaria.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Syukurlah kamu sudah mau datang ke mushala. Aku senang melihatnya,” puji Ustadz Zakaria.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terima kasih sebelumnya, Pak Ustadz. Terus terang, selain ingin belajan agama saya juga mau bertanya pada Bapak,”jawab Warta.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Silakan tanyakan, jangan sungkan sungkan, Nak Warta!” pinta Ustadz Zakaria.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Begini, Pak Ustadz. Mungkin Pak Ustadz juga telah mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh warga di sini soal suara tangis anak dan isteri saya dari dalam kuburnya itu,” tutur Warta.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menanggapi keluhan ini, Ustadz Zakaria meminta Warta untuk tidak mempedulikan gosip tersebut. “ Nanti mereka juga bosan!” tegasnya dengan suara berwibawa.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi lama-lama saya tidak tahan. Sampal akhirnya saya bertemu dengan Pak Syarif, orang pintar dari Pandeglang,” jelas Warto dengan nada bergetar.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Setelah menarik nafas dalam-dalam, Warta menceritakan apa yang disarankan oleh Pak Syarif kepadanya untuk memisahkan kuburan isteri dan anaknya. Ustad Zakaria sambil mengelus elus jenggotnya yang tidak begitu panjang mendengarkan uraian Warta. Sesekali dia tampak mengangguk-anggukan kepalanya.<a href="http://www.addaby.com/" target="_blank"><b>cerita misteri bahasa inggris</b></a></span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jadi apa yang mesti saya lakukan dengan saran Pak Syarif itu, Pak Ustadz?” tanya Warta berharap pendapat.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tidak ada salahnya kita mendengarkan ucapan orang tua. Ya sudah kalau begitu sekarang kita ke pak RT dan RW untuk membicarakan apakah mereka setuju dengan saran tersebut,” jawab Pak Ustadz.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Demi ketenangan warga setempat setelah melalui beberapa pertimbangan keesokan harinya disaksikan warga, tokoh masyarakat dan ulama, kuburan Lastri akhirnya digali kembali. Jabang bayi yang belum diberi nama itu nyaris tak berbentuk karena telah dimakan hewan tanah. Tulang belulangnya kemudian dimakamkan kembali persis di sebelah makam Lastri.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak itu warga tidak lagi mendengar suara tangis dan rintihan memilukan dari kuburan Lastri.</span></div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hikmah dari peristiwa ini, Warta menjadi sadar bahwa betapa mahal harga yang harus dibayar atas ulahnya yang suka mencerca orang. Dia kini benar-benar insyaf. Selain tekun shalat, dia juga menjadi pedagang buah yang tekun. Kabar terakhir, Warta telah menikah untuk kedua kali dengan Wati, gadis tetangga desanya dan diberi momongan seorang anak peremuan cantik.cerita ini adalah fiksi</span></div> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan lewatkan <b>Cerita <i>kisah mistis</i> nyata <i>terbaru</i> horor <i>seram</i> dan menakutkan</b> berikutnya yaitu <a href="http://www.narasi.net/2017/05/cerita-horor-nyata-kisah-hantu-gentayangan-terbaru.html" target="_blank"><b><u>Cerita misteri Hantu Gentayangan</u></b></a></span></div> <blockquote class="tr_bq"> <div class="MsoNormal"> <span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekian cerpen horor cerita seram novel hantu Misteri Tangisan Dari Dalam Kubur</span></div> </blockquote> <div class="MsoNormal"> <br /></div>

Cerita Horor Seram Mistis Misteri Suara Tangisan Hantu Dari Dalam Kuburan

Cerita Mistis Kisah Misteri Seram Horor Suara Tangisan Hantu Dari Dalam Kuburan Cerita Mistis kisah seram dan menakutkan kali ini akan...

+ Baca selengkapnya »